Senin, 25 Maret 2019

Pengendalian Bahaya Dalam Pangan

Sumber Gambar : Badan Litbang Pertanian
Risiko adanya bahaya pada bahan pangan atau makanan sangat beragam tergantung antara lain pada jenis dan tempat diperolehnya, dan pada sensitif-tidaknya bahan pangan atau makanan itu terhadap kerusakan, khususnya kerusakan karena mikroba.
Bahan pangan dapat mengalami kerusakan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bahan pangan yang mudah rusak, misalnya bahan pangan yang berasal dari hewan seperti daging, susu, telur dan ikan. Bahan pangan yang agak mudah rusak,misalnya sayuran dan buah-buahan. Bahan pangan yang tidak mudah rusak, misalnya biji-bijian dan kacang-kacangan yang kering seperti gabah kering, jagung pipil kering dan kacang kedelai kering.
Bahan Pangan Berisiko Bahaya Biologis
Umumnya bahan pangan yang mudah rusak beresiko mengandung bahaya biologis karena tercemar mikroba. Bahan pangan yang bersifat mudah rusak umumnya mengandung air dalam kadar yang tinggi sehingga mudah ditumbuhi bakteri. Dengan demikian, bahan pangan atau makan di bawah ini beresiko mengandung bahaya biologis: daging dan hasil olahnya, susu dan hasil olahnya, telur dan hasil olahnya, ikan dan hasil olahnya, sayur dan hasil olahnya, buah-buahan yang rasanya tidak asam, dan santan.
Bahan Pangan Beresiko Bahaya Kimia
Beberapa bahan pangan yang berisiko bahaya kimia adalah:
? Bahan pangan atau makanan yang secara alami mengandung racun (singkong, racun, ikan laut yang beracun, tempe bongkrek, dsb.).
? Bahan pangan atau makanan yang tercemar pestisida, pupuk kimia, antibiotika, logam berbahaya, dan cemaran kimia lainnya.
? Bahan tambahan yang terlarang atau bahan tambahan pangan yang melebihi takaran maksimum ynag diizinkan dalam penggunaannya.
? Bahan pangan atau makanan yang tercemar racun kapang, misalnya biji-bijian atau kacang-kacangan yang disimpan pada kondisi penyimpanan salah. Penyimpanan yang salah adalah penyimpanan pada ruangan yang terlalu lembab dan hangat.
Bahan Pangan Beresiko Bahaya Fisik
Bahan pangan atau makanan yang kotor karena tercemar benda-benda asing seperti pecahan gelas, potongan tulang, potongan kayu, kerikil, rambut, kuku, sisik dan sebagainya. Makanan yang dibungkus plastik atau daun dengan menggunakan stapler beresiko bahaya fisik, karena stapler yang terlepas dapat masuk ke dalam makanan tanpa diketahui.
Pengendalian Bahaya Dalam Pangan
? Untuk menghindari bahaya biologis, jauhkan atau lindungi bahan pangan atau makanan dari cemaran mikroba, misalnya dengan cara melindungi (menutupi) bahan pangan atau makanan dari serangan hama seperti lalat, kecoa, tikus dan binatang pembawa penyakit lainnya. Memilih bahan pangan yang bermutu baik adalah suatu cara yang paling utama dalam menghindari bahaya biologis.
? Untuk menghindari bahaya kimia, jauhkan atau lindungi bahan pangan dari cemaran kimia, misalnya dengan mengolah pangan di tempat yang jauh dari sumber pencemaran seperti tempat penyimpanan pupuk, insektisida, oil dan sebagainya. Menggunakan bahan pangan yang bersih bebas pestisida adalah cara lainnya untuk menghindar dari bahaya kimia.
? Untuk menghindari bahaya fisik, gunakan hanya bahan yang sudah bersih dari kerikil, dan/atau cemaran fisik lainnya. Sortasi dan mencuci adalah tahap-tahap pengolahan yang baik untuk menghindari bahaya fisik.
Basuki Setiabudi - Penyuluh Pertanian Madya
Repost by: cyber extention

Puisi Suburlah Sawahku

Puisi Suburlah Sawahku
Munfa98

Kupandang hamparan menyejukkan
Terngiang perjuangan sebuah penyuburan
Sawah yang asri nan hijau
Sumber pencaharian bagi petani

Bagaimana kini kau gersang
Kering, tandus tanpa terolah
Seolah merintih untuk meminta

Oh sawahku, kembalilah..
Kembalilah kau menghijau seperti dulu
Sebagai penyejuk bagi lensa yang terpana
Dari fajar hingga penutup senja

Cara Menghitung Ketersediaan Benih

Soal 1
 Hitung berapa ketersediaan benih padi inbrida untuk musim tanam 2015/2016, bila saat ini tersedia:
Lahan produksi benih padi yang disertifikasi 10.000 ha
Tingkat kelulusan pemeriksaan lapanngan 85%
Produktivitas 5 ton/ha
Tingkat produksi benih bersih 80%
Tingkat kelulusan laboratorium  90%

Jawab:
Diketahui
Luas lahan = 10.000 ha
Areal lulus sertifikasi =  x 10.000 = 8.500 ha
Produksi = 8.500 x 5 ton = 42.500 ton
Calon benih bersih =  x 42.500 = 34.000 ton
Benih bersertifikat =   x 34.000 = 30.600 ton

Soal 2
Hitung berapa kebutuhan benih kedelai ( benih sumber dan BR) untuk masing-masing musim tanam tahun 2019, dengan asumsi :
Masa tanam kedelai 3 kali dengan luas :
Tanam I   10.000 ha
Tanam II    7.500 ha
Tanam III 10.000 ha
Tingkat penggunaan benih 50 kg/ha
Produktivitas 1,5 ton/ha
Tingkat keberhasilan produksi benih 80%

Jawab :
Musim I
Musim II
Musim III

10.000  ha
Feb – Maret
BR : 10.000 x 50 = 500.000 kg
7500 ha
juni - juli
BR : 7500 x 50 =3 75.000 kg
10.000 ha
Okt – nov
BR : 10.000 x 50 = 500.000 kg

Kebutuhan Calon Benih BR
 x 375.000 = 468.750 kg
Luas Penangkaran BR
 = 312,5 ha
BP
312,5 x 50 = 15.625 kg
Kebutuhan Calon Benih BR
 x 500.000 = 625.000 kg
Luas Penangkaran BR
 = 416,67 ha
BP
416 x,67 50 = 20.883,5 kg


Kebutuhan Calon Benih BP
 x 20.883,5 = 26.041,9 kg
Luas Penangkaran BP
 = 17,36 ha
BD
17,36 x 50 = 868 kg


Selasa, 19 Maret 2019

TRICHOKOPOS DAN MANFAATNYA


                                                TRICHOKOMPOS 
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik banyak memberikan keuntungan ditinjau dari peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produktivitas tanaman.
Pupuk organik menurut wujud atau bentuknya terdiri atas pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik cair berbeda dengan pupuk organik padat yang dapat diperoleh dari alam karena pupuk ini harus dibuat sendiri. Bahan pembuatannya berasal dari bahan organik yang dihancurkan dan difermentasikan dalam air selama beberapa waktu.    
Dalam pembuatan pupuk organik melalui proses alam pembuatan pupuk organik melalui proses pengomposan,  diperlukan mikroorganisme pengurai untuk mempercepat proses pelapukan. Dekomposer yang selama ini sering digunakan antara lain MOL atau EM4. Selain itu juga dapat digunakan Trichoderma sp. sebagai dekomposer. Pupuk kompos yang dibuat menggunakan dekomposer Trichoderma sp. dikenal dengan istilah Tricho Kompos. Trichoderma sp. yang terkandung di dalam kompos tersebut selain berperan sebagai dekomposer dan stimulator pertumbuhan tanaman, juga bermanfaat sebagai pengendali OPT tular tanah karena merupakan cendawan antagonis yang sering digunakan sebagai bio-fungisida. Penyakit tular tanah yang dapat dikendalikan dengan Trichoderma sp. diantaranya seperti Sclerotium sp., Phytium sp., Fusarium sp., Phythoptora sp., Rhizotocnia sp.
Berikut ini beberapa manfaat pupuk trichokompos bagi tanah dan tanaman:
• Mengandung unsur hara makro dan mikro
• Memperbaiki struktur tanah
• Memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menahan air
• Meningkatkan aktivitas biologis mikroorganisme tanah yang menguntungkan.
• Meningkatkan pH pada tanah asam
• Sebagai pengendalian OPT penyakit tular tanah
Pertanian ialah Suatu kegiatan untuk menghasilkan bahan pangan, bahan industri, maupun bahan sumber energi yang dapat dihasilkan melalui kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati.

Lalu siapakah petani itu?
Petani adalah orang yang menggeluti bidang pertanian, baik sebagai pelaku utama atau pelaku usaha yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan atau hasil dari menumbuhkan dan memelihara tanaman.

Tahukah kamu, bahwa bahan baku industri sebagian besar berasalh dari pertanian.

Pengendalian Bahaya Dalam Pangan Sumber Gambar : Badan Litbang Pertanian Risiko adanya bahaya pada bahan pangan atau makanan sangat...